Kelompok
Pemupukan dan Nutrisi Tanaman mempunyai tugas melakukan penelitian
khusus mengenai hubungan pupuk dan tanaman dengan menggunakan teknik
nuklir. Isotop baik yang stabil maupun yang radioaktif digunakan
sebagai tracer untuk mempelajari kelakuan hara tanaman dalam tanah.
Kelompok
Pemupukan dan Nutrisi Tanaman mempunyai tugas melakukan penelitian
khusus mengenai hubungan pupuk dan tanaman dengan menggunakan teknik
nuklir. Isotop baik yang stabil maupun yang radioaktif digunakana
sebagai tracer untuk mempelajari kelakuan hara tanaman dalam tanah.
Isotop
stabil yang digunakan di Kel. Tanah adalah 15N sedangkan isotop
radioaktif yang digunakan adalah 32P, 65Zn, 86Rb, 14C dan 35S
Beberapa kegiatan penelitian menggunakan teknik nuklir yang dapat dilakukan di Kelompok Pemupukan dan Nutrisi Tanaman antara lain untuk menentukan kondisi optimal bagi penggunaan pupuk (pola perakaran aktif tanaman, jenis dan takaran pupuk), untuk menentukan fiksasi N2-udara bagi tanaman legum, untuk mempelajari proses dekomposisi dan mineralisasi bahan organic, serta untuk mempelajari proses fotosintesis tanaman.
Ada
dua metoda untuk mempelajari hubungan tanah dan tanaman dengan teknik
isotop, yaitu langsung dan tidak langsung. Metode langsung dimaksudkan
bahwa isotop digunakan untuk melabel bahan yang mengandung hara tanaman
yang ingin dipelajari, misalnya pupuk urea, bahan tanaman dan
sebagainya dilabel dengan 15N. Metode tidak langsung artinya bahan
yang ingin dipelajari tidak dilabel dan pada metode ini diperlukan
adanya referensi.
Beberapa hasil penelitian yang telah diperoleh di Kel. Tanah dengan menggunakan teknik nuklir antara lain:
Penggunaan sumber N alternatif yang efektif dalam mengurangi pemakaian pupuk kimia :
· pupuk hijau : Azolla dan Tanaman Sesbania,
· Bradyrhizobium : Rhizora
· RPPT : Azospirilum
Di kawasan Timur, selatan dan Tenggara asia termasuk Indonesia di
mana banyak diusahakan padi sawah, salah satu masalah yang
dihadapi adalah kesuburan lahan yang berkelanjutan. Hal ini
sangat penting karena saat sekarang yang dipacu adalh produksi
yang semakin tinggi dari satu jenis tanaman yaitu padi sawah,
dengan target kenaikan produksi untuk setiap tahun. Justru pada
lahan sawah di kawasan tersebut, bahan organik tanah dan tingkat
nitrogen acapkali terbatas. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan
sumber nitrogen alternatif sebagai suplemen pupuk kimia. Sumber
nitrogen alternatif ini adalah pupuk hijau. Salah satu sumber N
altternatif yang cocok untuk padi sawh adalah Azolla.
Azolla
adalah paku air mini ukuran 3-4 cm yang bersimbiosis dengan
Cyanobacteria pemfiksasi N2. Simbiosis ini menyebabkan azolla
mempunyai kualitas nutrisi yang baik. Azolla sudah berabad-abad
digunakan di Cina dan Vietnam sebagai sumber N bagi padi sawah. Azolla tumbuh secara alami di Asia, Amerika, dan Eropa.
|
Azolla mempunyai beberapa spesies, antara lain Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azolla microphylla, Azolla nilotica, Azolla pinnata var. pinnata, Azolla pinnata var. imbricata, Azoll rubra.
Kemampuan
azolla sebagai sumber penyumbang N
Suatu penelitian internasional di
mana Indonesia (Batan) ikut terlibat yang diseponsori oleh Badan Tenaga Atom
Internasional (IAEA-Wina) menggunakan 15N menunjuk-kan bahwa Azolla yang
bersimbiosis dengan Anabaena azollae dapat memfiksasi N2-udara dari 70 – 90%.
N2-fiksasi yang terakumulasi ini yang dapat digunakan sebagai sumber N bagi padi
sawah.
Dari beberapa penelitian diperoleh
bahwa laju pertum-buhan Azolla adalah 0,355 – 0,390 gram per hari (di
laboratorium) dan 0,144 – 0,860 gram per hari (di lapang). Pada umumnya
biomassa Azolla maksimum tercapai setelah 14 –28 hari setelah inokulasi. Dari
hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginoku-lasikan 200 g
Azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla tersebut akan menutupi
seluruh permukaan lahan tempat Azolla tersebut ditumbuhkan. Dalam keadaan
ini dapat dihasilkan 30 – 45 kg N/ha berarti sama dengan 100 kg urea. Ditemukan
juga bahwa Azolla tumbuh kembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim
kemarau.
Kegunaan
:
- Sumber N dapat mengganti pupuk urea sampai 100 kg
- Pakan ternak/hijauan, pakan ikan, terutama ayam dan itik
- Menekan pertumbuhan gulma
- Tanaman hias
- Kontrol terhadap perkembangan nyamuk
Hasil
penelitian di Batan
Lapisan Azolla di atas permukaan
lahan sawah dapat menghemat penggunaan urea sebesar 50 kg urea/ha, kadangkala
bila musim sangat baik Azolla dapat menghemat sampai dengan 100 kg urea/ha.
Aplikasi Azolla untuk menghemat
penggunaan pupuk buatan.
Lokasi
: Pusakanegara (Pantura)
Perlakuan
|
Produksi
padi sawah (ton ha-1)
|
1. Lapisan Azolla + 50 kg urea
2. Lapisan Azolla + 100 kg urea
3. Lapisan Azolla + 150 kg urea
4. Tanpa lapisan Azolla + 150 kg
urea
|
5
6
6,5
6
|
Kesimpulan: Optimal pada perlakuan
No.2, menghemat 50 kg urea per ha.
Cara
perbanyakan Azolla
- Buatlah stok Azolla dekat rumah dengan bak plastik atau di kolam yang tidak ada ikannya.
- Semprot stok setiap 3 bulan sekali dengan pupuk P ( 1 sendok makan SP-36 per l air). Sebaiknya Sp-36 digerus halus agar mudah larut dalam air. Stok ini digunakan untuk bibit yang akan ditanam di lapang.
- Di lapang petak sawah dibatasi dengan bambu seluas 1m2 seperti ditunjukkan pada gambar 1.
I
|
II
|
III
|
IV
|
5
hari 10
hari
15
hari
20 hari
Dengan mengaplikasikasikan Azolla
200 g/m2 :
- I. Sampai dengan hari ke-5, Azolla akan berkembang, sehingga permukaan lahan tertutup penuh (batas garis merah)
- Hari ke-10, menjadi 2 kali lipat (batas garis biru)
- Hari ke-15, menjadi 4 kali lipat (batas garis coklat)
- Hari ke-20, menjadi 8 kali lipat , dst.
Cara
Menggunakan Azolla
- Tebar Azolla bersamaan atau 1 minggu sebelum padi di bibit
- Setelah lapangan penuh dengan Azolla, lahan dibajak agar Azolla terbenam
- Selanjutnya dilakukan penaman padi dan Azolla yang tidak terbenam dibiarkan tumbuh. Azolla yang tumbuh di permukaan ini dapat :
- mengambil N yang hanyut dan menguap
- menahan pertumbuhan gulma
Kandungan
unsur hara dalam Azolla
Unsur
|
Jumlah
|
N
P K Ca Mg S Si Na Cl Al Fe Mn Co Zn |
1.96-5.30 (%)
0.16-1.59 (%) 0.31-5.97 (%) 0.45-1.70 (%) 0.22-0.66 (%) 0.22-0.73 (%) 0.16-3.35 (%) 0.16-1.31 (%) 0.62-0.90 (%) 0.04-0.59 (%) 0.04-0.59 (%) 66 - 2944 (ppm) 0.264 (ppm) 26 - 989 (ppm) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar