Penanaman durian skala komersial yang dikelola secara intensif
pengendalian hama tanaman merupakan faktor yang sangat penting. Serangan
hama terhadap tanaman durian dapat menyebabkan kerugian karena dapat
menurunkan produksi dan kualitas buah serta menghancurkan tanaman
sendiri. Menanggulangi hama cara yang bisa dilakukan adalah mencegah
masuknya hama ke areal kebun dengan cara karantina bibit, memusnahkan
tanaman inang dan melakukan sanitasi kebun. Beberapa hama penting yang
menyerang tanaman durian adalah :
1. Penggerek Batang, Batocera nominator, Xyleutes leuconotus dan Zauzera
coffeae dengan cara membuat lubang pada batang, dahan atau ranting
tanaman durian. Serangan penggerek batang ini ditandai dengan adanya
lubang yang disertai dengan kotoran dan cairan berwarna merah dari bekas
kayu yang dimakan oleh penggerek tersebut. Akibat serangan ini tanaman
menjadi layu, daun-daun menjdi kering dan rontok, akhirnya tanamanpun
mengalami kematian. Pengemdalian terhadap penggerek batang antara lain
dengan cara sebagai berikut : menjaga sanitasi kebun dengan cara
menyingkirkan rumput-rumputan, gulma, tanaman inang dan daun-daun
tanaman yang sudah rontok; menutup bekas lubang penggerek dengan kapas
yang sudah diberi insektisida sistemik; memotong dan memusnahkan batang,
dahan atau ranting yang sudah parah terkena serangan penggerek;
menginjeksi tanaman menggunakan insektisida sistemik melalui akar atau
dahan dengan dosis sesuai dengan yang tertera di kemasan.
2. Penggerek buah, Tirathaba ruptilinea, Hypoperigea leprosticta dan
Dacus dorsalis menyebabkan buah menjadi busuk berulat dan akhirnya
rontok. Buah durian yang terkena serangan umumnya tidak bisa dimakan dan
kerugian disebabkan penggerek buah dapat menghilangkan hasil sampai
50%. Tirathaba ruptilinea merupakan ngengat dengan sayap bagian depan
berwarna hijau dan sayap bagian belakang berwarna merah atau jingga.
Larvanya yang berwarna kehitaman merusak buah dengan cara melubangi
kulit durian sampai daging dan bijinya dan tinggal di dalam buah sampai
menjadi kepompong. Hypoperigea leprosticta berupa ngengat berwarna
coklat dengan tanda bercak putih pada sayapnya. Larvanya berwarna merah
ungu dengan panjang 3,5 cm menyerang buah durian dengan melubangi buah
durian mencari makan yang mengakibatkan buah busuk dan rontok. Dacus
dorsalis berupa lalat berwarna coklat kekuningan dengan garis kuning
membujur pada punggungnya. Hama ini menyerang buah durian dengan cara
menyuntikkan telurnya ke dalam kulit buah. Telur berubah menjadi larva
yang menggerogoti buah sehingga menyebabkan kebusukan dan kerontokan.
Pengendalian penggerek-penggerek buah ini dapat dilakukan dengan
menyemprotkan insektisida sistemik sejak buah berumur 1 minggu dengan
dosis dan interval mengikuti petunjuk di kemasan. Cara lain dengan
menggunakan perangkap yang berbahan aktif methyl eugenol seperti
M-Antraktan dengan dosis sesuai yang tertera di kemasan.
3. Kutu Loncat (Allocaridara malayensis), umumnya menyerang daun yang
masih muda dengan cara mengisap cairannya. Gejala yang ditimbulkan
secara langsung adalah daun menampakkan bintik-bintik berwarna
kecoklatan, menjadi keriting, berlubang dan berukuran kerdil. Hama
berukuiran kecil, berwarna coklat diselimuti benang-benang lilin
berwarna putih sebagai hasil sekresinya dan merupakan serangga jenis
Psyllideae. Pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang
beredar di pasaran seperti Curacron, Decis, Dursban dan Matador dengan
konsentrasi 0,2%.
4. Kutu Putih (Pseudococcus sp),berbentuk bulat, berwarna kehijauan dan
tubuhnya diselimuti lapisan lilin agak putih. Menyerang dengan cara
mengisap daun dan membawa penyakit embun jelaga. Kotorannya yang manis
mengundang semut sehingga penyebarannya mengikuti penyebaran semut.
Akibat serangan kutu putih daun menjadi keriting dan merana, bunga atau
buah mengalami kerontokan. Pengendalian kutu putih dengan memberantasnya
sekaligusbdengan memberantas embun jelaga, dilakukan dengan menggunakan
insektisida dan akarisida dengan dosis sesuai dengan yang tertera di
kemasan.
5. Rayap, keberadaan dapat langsung terlihat dengan adanya alur atau
terowongan dari tanah yang menempel di pohon. Selain menyerang batang,
rayap juga menyerang akar tanaman durian dan serangannya dapat
menyebabkan kematian. Cara menanggulangi serangan rayap dapat dilakukan
dengan sanitasi kebun kebun terutama terhadap kayu-kayu bekas tebangan.
Selain itu insektisida berbahan aktif karbofuran ditaburkan di lubang
tanam sebelum penanaman dilakukan.
6. Ulat Daun, yang sering menyerang tanaman durian adalah dari jenis
Papilio angamemmon (L.) yang berwarna hijau dengan punggung depan
memiliki bulatan. Selain itu ada ulat daun Setora nitens atau ulat serit
dan Lymatria dispar atau ulat bulu yangbberwarna coklat kehitaman yang
memiliki segmen-segmen dan ditumbuhi bulu. Ketiga ulat tersebut
menyerang daun tanaman dengan cara memakan daun sehingga berlubang atau
rusak yang dapat mengganggu fotosintesis yang berlangsung di daun. Cara
penanggulangannya dengan cara menyemprotkan insektisida kontak atau
perut seperti Curacron, Matador dan Decis sesuai dengan dosis yang
tertera dikemasan. (siti hafsah husas, PP Madya, sumber : Sukses
Bertanam Durian, Bernard T. Wahyu Wiryanta, agromedia pustaka, 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar